tak bohong, kadang muncul perasaan ragu dan jengkel saja. saat aku sedang rindu-rindunya, kau malah menanggapiku seolah-olah aku tak merasakan apapun. datar-datar saja, seolah kau baik-baik tanpaku. bagaimana bisa aku tak berpikiran jelek seperti itu, sedangkan kau sudah jarang menunjukan bahwa kau rindu. kau terus menyalahkanku dan mengolokku cengeng saat mendengarku menangis ingin bertemu!
kau hanya mendengar, kau tak melihat.
suatu sepi saat aku terdiam entah apa sebabnya. aku memandang telapak tanganku, ya, kau pernah menggenggamnya erat, seakan tak pernah kau akan melepaskannya. tapi kali ini, aku hanya bisa mengingat bagaimana rasanya.
aku juga ingat saat kau tertawa di ujung sana ketika di telepon. dulu, aku melihat tawa itu, dan sekarang aku hanya bisa mendengarnya.
perhatian sekecil apapun darimu saat aku merindukanmu itu sudah berharga mahal buatku sampai-sampai aku tak mampu mendapatkannya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar